Di akhir zaman ini, TV ibarat guru. Kalau diibaratkan manusia, TV merupakan manusia yang pandai, bijak dan mempunyai berbagai-bagai ilmu. TV boleh mempersembahkan apa saja informasi dan keperluan manusia di zaman ini. Walau dalam bentuk apapun ia disajikan, ia adalah informasi dan pengetahuan. Jadi, di sini manusia yang menjadi konsumen akan mendapat dua perkara yaitu informasi dan hiburan.
Dalam informasi ada hiburan, dalam hiburan ada informasi. Jadi, TV ibarat menjadi guru kita. Kadang-kadang ada acara berita, film atau iklan, kadang-kadang guru kita boleh bernyanyi, menghiburkan manusia. Di dalamnya tentu juga ada informasi. Kadang-kadang TV memberikan kuliah. Maka dalam kuliah lebih-lebih lagi mempunyai informasi Kadang-kadang guru itu bertanya kepada orang dengan berbagai-bagai pertanyaan. Maka TV yang merupakan guru yang pandai dan pintar itu boleh menjawab apa saja yang ditanya oleh manusia. Begitulah seterusnya.
Jadi di akhir zaman ini, kalau orang yang menguasai TV dan yang memegang dasarnya dapat menggunakan TV pada tempat yang sebenarnya, mungkin hanya mengambil masa 5 tahun saja, seluruh negara boleh berubah.
Berubah daripada cinta dunia kepada cinta Tuhan, daripada takut benda yang bukan-bukan kepada takut kepada Allah, daripada cinta dunia kepada cinta akhirat dan begitulah seterusnya.
Tapi sayang sekali di dunia hari ini, guru kita iaitu TV telah disalahgunakan. Sepatutnya manfaat yang lebih besar, tetapi apa yang berlaku ialah mudharatnya lebih besar dari manfaatnya. Moral masyarakat dikorbankan.
Oleh sebab itulah, Media TV sebagai guru hari ini telah merusak dunia, meracuni fikiran manusia dan sangat merosakkan jiwa manusia. Maka kesan-kesan sampingannya (side effect), itulah yang kita lihat berlaku di tengah masyarakat dunia. Penuh dengan ketakutan. Memberi contoh yang tidak baik dan mencorak gaya hidup masyarakat dengan gaya hidup tidak sehat, konsumtif, hura-hura, pergaulan bebas bahkan kekerasan menjadi budaya. Bahkan hingga dijadikan kendaraan politik, untuk mengeruk keuntungan dan menjatuhkan lawan.
Dunia sudah diisi dengan bermacam-macam kejahatan, pembunuhan, kerusuhan penculikan, peperangan, perkelahian, penipuan, jatuh-menjatuhkan, khianat-mengkhianati dan lain-lain lagi. Sepatutnya dalam dunia yang sudah terbangun hari ini, kita boleh hidup dengan baik dan harmonis, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, kita hidup penuh dengan ketakutan. Keindahan dunia sudah tidak ada arti apa-apa. Kerana dalam keindahan itu banyak ketakutan dan berbagai-bagai kejahatan.
0 comments:
Post a Comment