Thursday, May 21, 2009

KITA ADALAH ORANG ISLAM

men-equal1.jpg
Ingatkah anda semua pada kisah yang Allah abadikan dalam Qur’an, yaitu kisah tentang penghianatan Iblis kepada Tuhannya?
Ketika ia diminta sujud kepada Nabi Adam oleh Allah azza wa jalla, Iblis berkata : ” kenapa pula aku mesti sujud pada Adam?dia terbuat dari tanah, sedangkan aku dari api. Api lebih baik dari tanah!”
Sedangkan pada saat itu, seluruh malaikat serta jin tunduk dan sujud kepada Nabi Adam. Mereka tidak melihat Nabi Adam bagaimana dan bagaimana, namun mereka takut dan taat kepada Tuhan yang memerintahkan demikian.
Itulah dia penghianatan terbesar makhluk kepada Tuhannya. Iblis bukan tidak kenal Tuhan, bukan tidak tahu syurga dan neraka, bahkan sangat tahu. Namun EGO dan Kesombongan membuatnya berkhianat pada Tuhan. Ia lebih memilih dan lebih redha untuk dimasukkan dalam neraka dan dikutuk selama-lamanya daripada sujud dan merendah diri kepada makhluk lain demi kerana Tuhannya.
Kita lihat diri kita saat ini, apa yang terjadi. Yahudi, Fremason telah berhasil mewujudkan iblis-iblis dalam hati kita.
Kita lebih bangga menyebut “aku orang Indonesia, aku orang Malaysia, aku orang India, aku orang Amerika, aku orang Australia, dari pada menyebut AKU ORANG ISLAM dan AKU BANGGA DENGAN ISLAM, sekalipun realitanya kita semua Islam.”
Siapakah yang mengajarkan ini semua?
Sedangkan Sahabat Salman Al Farisi ketika ia memeluk Islam, ketika para sahabat saling membanggakan suku dan bangsanya, beliau dengan bangga berkata ” ana ibnul Muslim…ana ibnul Muslim “ yang ertinya “aku anak orang Islam..aku anak orang Islam…”. Lalu semua sahabat menangis dan tersedar akan kesilapan yang mereka buat.
Yahudi, Fremason dan musuh-musuh Islam telah berhasil menghadirkan faham Devide Et Empera, Devide Et Rule, yang kini lebih cantik dikemas sebagai NASIONALISME. Motto mereka ” pecah belah dan kuasai, pecah belah dan perbudak “.Mereka bekerja 24 jam sehari 7 hari seminggu untuk memecah belah kita. 1001 cara mereka buat, menghadirkan isu-isu yang sangat-sangat tidak relevan dan cenderung keanak-anakan. Tidak sedarkah kita…?Macam kanak-kanak berebut permainan ataupun balon, sedangkan disana cita2 yang lebih Agung dan mulia menunggu kita. Dengan permen itu kita lupa dengan tujua-cita kita dihidupkan di dunia ini.
Secara tak sedar dengan Nasionalisme, kita sanggup berperang sesama Muslim, dengan Nasionalisme kita sanggup membunuh saudara kita se-Islam hanya karena mereka berbeza bangsa dan negara, kita sanggup mengaku aku lah bangsa terbaik. Bukankah ini tak ubahnya seperti watak Iblis yang mengaku diri paling baik dan tak mampu tawadhuk kepada makhluk lain?
Dulu pengikut Rasulullah mencapai 3/4 dunia, tapi mereka tidak sebut mereka itu Cina, mereka itu Arab, mereka itu Afrika, mereka disebut ummat Islam.
Tak sedarkah kita…?Kita kian hari semakin lemah, semakin terkotak-kotak, semakin tercerai berai..Sedangkan Yahudi tertawa puas.
Mulai sekarang saya mengajak anda semua, mari kita sapa saudara-saudara Muslim kita di seluruh penjuru dunia, sampaikan dan tebarkan salam hangat dan kasih sayang, tebarkan salam kedamaian pada dunia ini.
Sampaikan pada mereka bahawa aku, kamu dan kita semua adalah Muslim, kita punya Tuhan yang sama, dan Nabi yang sama yang sama2 kita cintai, mari kita bersatu atas nama Tuhan.
Sudah waktunya kita bersatu dalam kasih sayang dan kedamaian, Sudah letih kita terkotak-kotak. Mari kita bersama2 bangunkan Agama ini diatas kasih sayang, mari kita tagih janji Tuhan bahwa kebangkitan Islam itu memang akan bermula dari tempat kita ini. Dari rumpun bangsa ini, dari Nusantara ini…
muslimhug.jpg

0 comments:

Post a Comment