Friday, May 15, 2009

Kita Di Dunia Adalah Musafir Kelana, Pilihlah Antara Dua Jalan

Kita di dunia adalah musafir kelana
Di sini bukan tempat tinggal berlama-lama
Hidup di dunia hanya sementara
Ke Akhirat sanalah tujuan kita
Di waktu musafir carilah barang-barang yang berguna sebanyak-banyaknya
Untuk dibawa pulang ke Akhirat sana
Jangan bawa barang-barang yang salah
Di sana nanti hukuman menunggu kita
Di waktu di dunia jangan kita lupa
Di dunia bukan tempat tinggal kita
Mau ataupun tidak mau kita terpaksa ke sana
Kalau tidak ada amal baik yang dibawa kecewalah kita
Ingatlah jangan kita terlalai
Berhati-hatilah dengan dunia yang menipu kita
Jika kita tersilap di dunia ini
Merana selamanya di Akhirat sana
Ingatlah sebelum terlambat…
Di hadapan kita ada dua jalan, pilihlah…!
Satu ke Syurga, satu lagi ke Neraka
Kedua-duanya itu jalannya jelas, tidak ada kesamarannya
Terserah kepada kita memilihnya
Jalan ke Syurga ditabur orang dengan duri, batu kerikil, ranjau-ranjau yang menyusahkan
Jalan ke Neraka dihampar orang dengan permadani empuk
Di kiri kanan jalan ada gerai-gerai makanan yang lezat rasanya
Melihat sahaja sudah menggiurkan
Belum lagi memakannya, wah lezatnya
Dialu-alukan pula oleh gadis-gadis cantik
Melambai-lambai menunggu kedatangan kita
Mengiringi perjalanan kita
Sedangkan jalan ke Syurga tidak ada makanan di kiri kanannya
Jauh dari gadis-gadis manis yang mengalu-alukan
Apa yang ada hutan kiri dan kanan
Tidak ada satu pun yang menarik dan yang menggembirakan
Perlu diingat dia telah diberitahu
Di hujung Neraka jurang yang dalam, yang mengerikan dan menyiksakan
Siapa menempuh jalan itu pasti terjatuh ke jurang yang menakutkan
Di ujung jalan ke Syurga pun telah diberitakan
Ada taman yang indah, istana mewah
Makanan yang lezat rasanya
Gadis-gadis cantik yang menunggunya
Siapa menempuh jalan ke Syurga, menderita dahulu, senang kemudian
Siapa menempuh jalan ke Neraka, senang dahulu, menderita kemudian
Pilihlah yang mana yang kita mau
Kedua jalan itu terbentang di hadapan kehidupan kita
Kedua jalan itu sangat jelas tidak ada kesamarannya
Terserah kepada kita, pilihlah mana yang kita suka…
Nasehat dari Mursyidku, Abuya Ashaari Muhammad At Tamimi
Abuya, bantulah kami untuk memahami, menghayati dan mengamalkannnya…

0 comments:

Post a Comment